PARLEMENTARIA, Jakarta - Delegasi Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI turut ambil bagian dalam agenda 14th ASEAN-AIPA Leaders’ Interface yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 25–26 Mei 2025 dipimpin langsung Wakil Ketua BKSAP DPR RI Muhammad Husein Fadlulloh. Pada Minggu (25/5/2025), para delegasi AIPA terlebih dahulu menggelar pertemuan untuk memfinalisasi AIPA Message, yakni risalah resmi dari komunitas Parlemen ASEAN yang akan disampaikan kepada para kepala negara dan pemerintahan ASEAN keesokan harinya, Senin (26/5).

Dalam sesi finalisasi , Delegasi DPR RI menyampaikan sejumlah pandangan dan usulan strategis guna memperkuat isi message tersebut. “Pertemuan ini sangat penting, terutama untuk memastikan bahwa AIPA dapat menyampaikan pesan yang kuat dan signifikan, yang merefleksikan aspirasi sekitar 660 juta penduduk ASEAN. Mengingat kita adalah representasi langsung dari rakyat, maka suara Parlemen harus menjadi perhatian,” tegas Husein Fadlulloh saat mengawali diskusi sebagaimana rilis kepada Parlementaria, Rabu (28/5).

Lebih lanjut, Husein Fadlulloh yang merupakan Legislator Fraksi Partai Gerindra tersebut juga menambahkan bahwa momentum pertemuan finalisasi AIPA Message harus memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan ASEAN di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

Sementara itu, Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera menyoroti secara khusus isu pengungsi dari Myanmar. “Kami, Delegasi Parlemen Indonesia, mengusulkan agar message ini juga menekankan pentingnya penanganan pengungsi Myanmar, di mana Indonesia menjadi salah satu negara tujuan,” ujar Mardani dalam pertemuan yang turut dihadiri juga oleh Wakil Ketua BKSAP DPR RI Irine Yusiana Roba Putri itu.

Selain itu, Politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) tersebut juga menekankan pentingnya penguatan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) sebagai agenda bersama ASEAN dalam mencapai kemakmuran yang inklusif dan berkeadilan.

Sebelum pertemuan finalisasi dihelat di Kuala Lumpur, DPR juga telah mengajukan masukan tertulis terhadap message tersebut yaitu urgensi kepemimpinan kolektif ASEAN, penguatan interaksi antar masyarakat ASEAN, pembuatan rencana sosialisasi Visi ASEAN 2045, pengentasan kemiskinan, penanganan iklim, penghentian genosida di Jalur Gaza, dan penguatan penegakkan HAM dan demokrasi.

Selain itu, Delegasi Indonesia juga mengusulkan satu paragraf khusus yang mendorong pemerintah negara-negara ASEAN untuk mempercepat implementasi “Kerangka Integrasi Digital ASEAN”. Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong perdagangan digital, e-commerce, inovasi, serta investasi dalam infrastruktur digital dan peningkatan literasi digital di kawasan.

Sebagaimana diketahui, pertemuan ini merupakan agenda tetap dari ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) yang mempertemukan para perwakilan parlemen ASEAN dengan para pemimpin eksekutif negara-negara anggota ASEAN. Untuk tahun ini, AIPA diketuai oleh Ketua Parlemen Malaysia.

Seluruh masukan dari Delegasi Indonesia berhasil diterima dan disepakati secara aklamasi oleh para delegasi AIPA, dan selanjutnya menjadi bagian resmi dari AIPA Message yang dibacakan secara resmi oleh Ketua Parlemen Malaysia dalam pertemuan dengan segenap Kepala Negara di ASEAN. (pun/aha)