PARLEMENTARIA, Bandung - Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyoroti berbagai tantangan dalam pelaksanaan pembinaan, guna hasilkan atlet muda berprestasi sejak usia dini melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar (PPLP). Hetifah menekankan pentingnya keberadaan PPLP guna menyeimbangkan pembinaan keatletan dengan kemampuan akademik para peserta didik.

“Tentunya kami mendengar langsung dari Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan juga mungkin nanti dari beberapa daerah lainnya, PPLP itu sangat penting. Intinya melalui PPLP ini bagaimana para pelajar dan juga mahasiswa itu bisa menyeimbangkan pembinaan keatletannya dengan juga kemampuan akademiknya,” ujar Hetifah kepada Parlementaria usai memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI bidang olahraga ke PPLP, Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/5/2025).

Kendati demikian, Politisi Fraksi Partai Golkar ini mengungkapkan, implementasi program PPLP dinilai masih menghadapi sejumlah kendala. Salah satunya yakni ditemukannya penurunan kuota bagi atlet dari waktu ke waktu serta belum adanya kejelasan dalam keberlanjutan untuk tingkat mahasiswa melalui program Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Mahasiswa (PPLM).

“Ada kecenderungan program PPLP ini dari masa ke masa mengalami penurunan, bahkan untuk mahasiswa saat ini juga tidak ada kejelasan keberlanjutan programnya,” jelas Hetifah.

Di samping itu, Hetifah menyebutkan ditemukan pula fasilitas seperti asrama dan sarana pendukung lainnya belum terstandardisasi secara optimal. “Khusus untuk Jawa Barat, masih menunggu pembangunan asramanya,” tambah Hetifah.

Untuk itu, Hetifah berpesan pentingnya dukungan dari sekolah-sekolah umum terhadap para atlet muda. “Tidak semuanya memiliki sekolah khusus olahraga, tapi dititipkan ke sekolah umum. Karena itu mudah-mudahan juga lebih ramah kepada para atlet, sehingga mereka ketika mengikuti pelatihan maupun pertandingan tidak dianggap sebagai sesuatu yang negatif oleh sekolah,” ujarnya.

Sebagai langkah tindak lanjut, Hetifah menegaskan komitmen Komisi X DPR RI untuk terus menjalin komunikasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). “Kami akan berkomunikasi terus dengan mitra kami di Kemenpora dan tentunya berharap bahwa pemerintah daerah juga memberikan perhatian yang lebih dan cukup serius kepada isu ini,” pungkasnya.

Sebelumnya, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyar Pemprov Jabar Asep Sukmana dalam laporannya menyebutkan kendala yang dihadapi PLPP Jabar diantaranya terkait persoalan asrama. “Lahannya sudah ada, rencana awal asrama nanti terletak di basement. Namun kami kehabisan dana, sehingga sekarang terbengkalai,” ungkapnya.

Untuk itu, ia berharap kunjungan Komisi X DPR RI dapat menghadirkan sebuah solusi untuk kesejahteraan bagi para atlet. “Mudah-mudahan kehadiran bapak/ibu semua sekalian dari Komisi X DPR, bisa mendorong untuk kembali dibangunya asrama di kompleks PPLP yang luar biasa ini,” harapnya.

Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI turut diikuti Wakil Ketua Komisi X DPR RI Himmatul Aliyah, serta Anggota Komisi X DPR RI lain diantaranya Denny Cagur (F-PDIP), Ferdiansyah, Adde Rosi Khoerunnisa (F-PG), Ali Zamroni, La Tinro La Tunrung, Melly Goeslaw (F-Gerindra), Ratih Megasari Singkarru, Eva Stevany Rataba, Furtasan Ali Yusuf, Nilam Sari Lawira (F-partai Nasdem), Andi Muawiyah Ramly, Dedi Wahidi (F-PKB), Ledia Hanida, Gamal (F-PKS), Dewi Coryati, Verrell Bramasta (F-PAN), dan Bramantyo Suwondo (F-PD). (tra/rdn)