Lisda Hendrajoni: Komisi VIII Dukung Pengembangan Pendidikan UINSU

17-07-2025 / KOMISI VIII

PARLEMENTARIA, Medan - Anggota Komisi VIII DPR RI Lisda Hendrajoni menegaskan komitmen Komisi VIII untuk mendukung penuh penguatan tata kelola dan pengembangan karakter pendidikan di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU). Hal ini disampaikan Lisda dalam kunjungan kerja spesifik Komisi VIII DPR RI ke UINSU dalam rangka pengawasan terhadap pengelolaan pendidikan tinggi keagamaan di wilayah Sumatera Utara.

 

“Kita melihat pengelolaan UIN Sumatera Utara ini luar biasa, bahkan menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia. Kolaborasi antara rektor, para wakil rektor, dan seluruh tim manajemen kampus menunjukkan sinergi yang sangat baik,” ujar Lisda saat wawancara dengan Parlementeria usai kunjungan, Rabu,(16/7/2025).

 

Legislator Fraksi Partai Nasdem tersebut juga mengapresiasi keterbukaan pihak UINSU dalam menjalin komunikasi dengan kementerian dan lembaga pengawas seperti Inspektorat Jenderal, untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai aturan. “Mereka tidak segan meminta arahan, sehingga tidak ada pelanggaran atau kesalahan yang berujung pada permasalahan hukum,” imbuhnya.

 

Lebih lanjut, Lisda menyoroti pentingnya penguatan pendidikan karakter di lingkungan UIN, khususnya bagi mahasiswa dari jurusan umum yang belum memiliki latar belakang pendidikan agama yang kuat. “Kita agak kecolongan juga, karena ternyata banyak mahasiswa yang belum bisa mengaji atau belum terbiasa sholat. Padahal mereka akan keluar membawa nama UIN. Maka usulan adanya program pesantren selama satu tahun di awal kuliah sangat baik,” tegasnya.

 

Menurutnya, program pesantren tersebut tidak hanya relevan untuk UIN, tetapi sebaiknya diadopsi secara nasional oleh seluruh perguruan tinggi. “Agama adalah fondasi penting, dan pembekalan yang komprehensif tentang Al-Qur’an, sholat, tausiyah, hingga akhlak sangat dibutuhkan sebagai modal hidup di dunia maupun akhirat,” terang legislator asal Sumatera Barat itu.

 

Lisda juga menegaskan perlunya pembenahan dalam hal kompetensi tenaga pendidik, tidak hanya terbatas pada aspek akademik. “Dari empat kompetensi yang memang harus dimiliki oleh seorang guru atau seorang pendidik — yaitu pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian — biasanya kita hanya fokus pada pedagogiknya saja. Misalnya mereka ahli mengajar matematika, tetapi yang lainnya seperti profesionalisme, interaksi sosial, dan pembentukan kepribadian belum banyak mendapatkan pelatihan,” jelasnya.

 

Menurutnya, aspek sosial dan kepribadian justru sangat krusial dalam membentuk karakter peserta didik secara menyeluruh. “Ini perlu menjadi perhatian kita bersama karena justru di sinilah bekal penting bagi anak-anak kita dalam menghadapi kehidupan,” kata Lisda.

 

Tak luput, ia turut menyoroti persoalan gedung mangkrak yang berada di kawasan kampus UINSU. Menurutnya, kondisi itu sangat memprihatinkan, terlebih sebagai alumni, dirinya merasa prihatin. “Tapi alhamdulillah, sudah ada kabar baik bahwa tahun 2025 pembangunan akan dilanjutkan. Kita doakan bersama agar tidak ada lagi gedung yang terbengkalai,” pungkas Lisda. (pun/aha)

BERITA TERKAIT
Lisda Hendrajoni: Komisi VIII Dukung Pengembangan Pendidikan UINSU
17-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Medan - Anggota Komisi VIII DPR RI Lisda Hendrajoni menegaskan komitmen Komisi VIII untuk mendukung penuh penguatan tata kelola...
Komisi VIII Minta Akselerasi Pembangunan Asrama Haji Grand El Hajj
17-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Tangerang - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Abidin Fikri mengatakan bahwa progress pembangunan Asrama Haji Grand El Hajj...
Ketua Komisi VIII: UINSU Harus Jadi Penjaga Fondasi Moral, Agama, dan Daya Saing Lulusannya
16-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Medan - Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menegaskan bahwa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) harus menjadi...
Komisi VIII Gelar Uji Kelayakan Calon Pengarah BNPB Unsur Profesional, Tekankan Strategi Penanganan Bencana Terpadu
15-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Komisi VIII DPR RI menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap 18 calon anggota...