Hetifah Dukung Tambahan Anggaran BRIN untuk Riset Strategis Nasional
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyatakan dukungannya terhadap usulan penambahan anggaran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebesar Rp 4,6 triliun. Dukungan ini disampaikan dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI bersama BRIN pada Kamis (10/7/2025) di Jakarta.
Sebelumnya, BRIN telah mendapatkan pagu indikatif untuk tahun anggaran 2026 sebesar Rp 4,27 triliun. Penambahan anggaran ini dianggap krusial untuk memperkuat tiga fokus riset strategis nasional yang sejalan dengan program "asta cita" Presiden Prabowo, yaitu swasembada pangan, kemandirian kesehatan, dan swasembada energi.
"Anggaran tambahan ini akan memastikan 92,55% dari total dana dialokasikan untuk program riset, naik signifikan dari pagu indikatif awal yang hanya 14,85%. Peningkatan fokus pada riset ini diharapkan mampu mendorong hilirisasi riset untuk ekonomi lokal dan meningkatkan daya saing industri," katanya melalui rilis yang diterima Parlementaria, Jumat (11/7).
BRIN sendiri berencana menggunakan anggaran ini untuk sejumlah inisiatif, termasuk penyediaan infrastruktur riset, pengadaan data satelit, penguatan sumber daya manusia (SDM) dan talenta riset, serta perlindungan aset IPTEK dan kekayaan intelektual.
Lebih lanjut, Hetifah menekankan pentingnya hilirisasi riset untuk menciptakan lapangan kerja intelektual. Ia menyoroti data lebih dari 1 juta pengangguran di tingkat sarjana yang belum terserap di dunia kerja. Menurutnya, riset strategis yang menghasilkan inovasi nyata dapat menjadi solusi untuk masalah ini.
"Dengan dukungan penuh dari Komisi X DPR, diharapkan BRIN dapat menjalankan riset yang tidak hanya bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan, tetapi juga memberikan dampak langsung terhadap perekonomian dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia," tutupnya. (rnm/aha)