Tata Ruang dan Pemerataan Wisata Kunci Masa Depan Pariwisata Bali

03-07-2025 / KOMISI VII

PARLEMENTARIA, Bali — Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty, menekankan pentingnya pengembangan pariwisata Peovinsi Bali yang lebih berkualitas, berkelanjutan, dan merata ke seluruh wilayah. Hal itu disampaikannya dalam pertemuan dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster, beserta pelaku wisata. Guna membahas arah kebijakan pembangunan sektor pariwisata di Pulau Dewata.

 

Menurut Evita, seperti di katakan Gubernur Bali, pariwisata menyumbang sekitar 66 persen dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), menjadikannya tulang punggung ekonomi masyarakat Bali. Oleh karena itu, perhatian khusus terhadap sektor ini sangat penting.

 

“Pariwisata adalah penggerak utama perekonomian Bali. Maka ke depan, pariwisata harus diarahkan menjadi pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” ujar Evita. Usai memimpin Kunjungan Kerja Spesifik ke Provinsi Bali, Rabu, (2/7/2025).

 

Di sisi lain dalam pertemuan mengemuka Isu overtourism yang menjadi sorotan. Ia menilai, tudingan bahwa Bali mengalami overtourism harus dilihat secara lebih objektif dan berdasarkan indikator yang jelas.

 

“Banyak yang menyebut Bali overcapacity atau overtourism. Padahal, kalau kita bandingkan, luas Bali itu sepuluh kali lebih besar dari Phuket, Thailand. Namun Phuket tidak disebut overtourism, padahal wilayahnya jauh lebih kecil,” jelasnya.

 

Evita menggarisbawahi bahwa yang menjadi masalah bukan jumlah wisatawannya, tetapi distribusi kunjungan yang masih terpusat di Bali Selatan.

 

“Kita harus mengatur distribusi objek wisata agar tidak menumpuk di satu titik. Ini yang sedang diupayakan pemerintah provinsi, salah satunya dengan pembangunan bandara di Bali Utara,” ucapnya.

 

Dalam kesempatan itu, ia juga mendorong pemerintah pusat agar memberikan insentif khusus kepada daerah-daerah yang sangat bergantung pada sektor pariwisata, tidak hanya Bali namun daerah lain yang berkembang akan pariwisatanya.

 

 “Daerah yang ekonominya ditopang oleh pariwisata harus mendapat perhatian khusus, seperti insentif pajak dan pembangunan infrastruktur,” tambahnya.

 

Yang tak kalah penting, menurut Politisi PDIP, adalah penerapan tata ruang yang jelas dan tegas dalam pembangunan pariwisata. Ia menyoroti tumpang tindih fungsi lahan yang terjadi di beberapa wilayah lain sebagai pelajaran berharga.

 

“Jangan sampai kita ulang kesalahan seperti di Raja Ampat atau Kalimantan Utara, di mana pariwisata, industri, dan konservasi saling bertabrakan karena tidak ada kejelasan tata ruang,” tegas Evita.

 

Ia berharap ke depan, setiap kebijakan pembangunan pariwisata di Bali maupun daerah lain bisa mengacu pada perencanaan tata ruang yang terintegrasi dan berwawasan lingkungan.

 

Seperti diketahui pariwisata Bali berkembang pesat di Wilayah Denpasar, Badung, Gianyardan Tabanan (Sarbagita) yang ditandai dengan jumlah hotel berbintang dan non berbintang mencapai 70,6 persen dan 29,4 persen terdapat di wilayah Luar Sarbagita, sedangkan jumlah restaurant mencapai 69,4 persen di wilayah Sarbagita, hanya 30,6 persen di wilayah Luar Sarbagita. 

 

Kunjungan wisatawan mancanegara dari kacamata negara-negara Asean pada tahun 2024, keseluruhan sebanyak 126,66juta pengunjung, di Indonesia sebanyak 13,89 juta kunjungan untuk seluruh pariwisata di wilayah Indonesia. Sedangkan di Provinsi Bali sebanyak 6,33 juta kunjungan dari total kunjungan indonesia 45,7 persen. Januari-Mei 2025 2.638.722 total kunjungan manca negara ke Indonesia bisa di persentasikan 46,83. 

 

Selain itu Membangun Bali Utara sebagai Destinasi Baru untuk mengatasi ketimpangan dan mendorong pemerataan ekonomi, Bali kini tengah mengembangkan destinasi wisata kelas dunia di Bali Utara, salah satunya adalah Kawasan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Kabupaten Buleleng. Upaya ini diharapkan dapat menyeimbangkan perekonomian antar wilayah, khususnya di Bali Utara, Timur, dan Barat, serta meningkatkan keterlibatan masyarakat lokal dan penggunaan produk-produk lokal Bali. (rni/aha)

BERITA TERKAIT
Berperan Strategis Ciptakan Lapangan Kerja, Komisi VII Tegaskan Dukungan Industri Semen
16-07-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Bogor - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyoroti peran penting industri semen sebagai salah satu sektor...
Novita Hardini: Industri Semen Harus Lebih Agresif Serap Produksi Nasional
16-07-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Dalam kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR RI ke PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) di Kabupaten...
Pemkab Malang Diajak Proaktif Dukung Pengembangan KEK Singhasari
15-07-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Malang — Anggota Komisi VII DPR RI Erna Sari Dewi mendorong pemerintah daerah untuk lebih proaktif dalam mendukung pengembangan...
Ekosistem Ekonomi Kreatif KEK Singhasari Harus Inklusif dan Pro-Komunitas
15-07-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Malang — Legislator Komisi VII DPR RI menegaskan pentingnya memastikan agar ekosistem ekonomi kreatif yang dikembangkan di Kawasan Ekonomi...