Festival Literasi Parlemen 2025, Kegiatan Edukatif dan Rekreatif
PARLEMENTARIA, Jakarta - Suasana berbeda terasa di lantai dua Perpustakaan DPR RI pada hari itu. Nuansa buku, pengetahuan, dan kreativitas menyatu dalam harmoni yang hidup. Dalam rangka memperingati dan menguatkan peran penting literasi dalam demokrasi, Perpustakaan DPR RI untuk pertama kalinya menggelar Festival Literasi Parlemen 2025 dengan tajuk “Literasi Demokrasi dan Kreativitas di Parlemen: Membangun Demokrasi Melalui Buku dan Pengetahuan”.
Dalam laporan penyelenggaraan kegiatan Festival yang untuk pertama kalinya diselenggarakan dan dibuka secara resmi oleh Deputi Persidangan Suprihartini ini, Kepala Biro Protokol dan Humas Setjen DPR RI Najib Ibrahim yang juga bertindak selaku Ketua Panitia Penyelenggara menjelaskan bahwa Festival Literasi ini menjadi wadah bertemunya para pemangku kepentingan literasi mulai dari penerbit, komunitas literasi, klub buku, hingga masyarakat umum melalui berbagai kegiatan edukatif dan rekreatif.
“Laporan terkait dengan pelaksanaan kegiatan pada hari ini. Yang pertama bahwa Perpustakaan DPR RI ini menyelenggarakan kegiatan Festival Literasi Parlemen sebagai wadah literasi demokrasi dan kreatifitas yang akan mempertemukan berbagai pemangku literasi,penerbit, komunitas, dan publik melalui berbagai kegiatan edukatif dan rekreatif sebagai wujud kepedulian dan kolaborasi pengetahuan serta literasi di Lembaga DPR RI ini,” ujar Najib di Ruang Perpustakaan DPR RI, Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (25/6/2025).
Festival ini menghadirkan berbagai kegiatan menarik, seperti pameran literasi dan board game di ruang utama perpustakaan, serta rangkaian acara di lantai dua berupa meet and greet penulis, pemutaran film, lomba komisi, lomba puisi, Blibio Battle, penampilan akustik, hingga layar tontonan edukatif. Tercatat sebanyak 33 peserta mengikuti lomba puisi, sementara 12 peserta turut ambil bagian dalam lomba Blibio Battle.
Tujuan utama kegiatan ini, menurut Najib, adalah untuk yang pertama meningkatkan minat baca dan budaya literasi di lingkungan Parlemen. Kedua, Memperkenalkan Perpustakaan DPR RI sebagai pusat literasi Parlemen. Ketiga, Menjadi ajang kolaborasi antar unit kerja, komunitas literasi, dan publik. Keempat, Mempromosikan serta mendokumentasikan karya insan parlemen dalam repositori DPR RI.
Rangkaian kegiatan Festival Literasi Parlemen ini juga disiarkan langsung melalui kanal digital milik Biro Pemberitaan Parlemen, termasuk Instagram dan YouTube resmi Perpustakaan DPR RI, sehingga dapat menjangkau masyarakat luas secara inklusif.
Menutup laporannya, Najib menyampaikan apresiasi atas kerja keras tim penyelenggara, pustakawan, serta semua pihak yang telah terlibat aktif dalam menyukseskan kegiatan yang dihadiri oleh Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka, sejarawan JJ Rizal dan segenap pejabat struktural di lingkungan DPR, MPR, serta pustakawan dan komunitas literasi.
“Dan kegiatan ini merupakan yang pertama kita laksanakan, oleh karena itu saya mengapresiasi kepada teman-teman di perpustakaan yang kreatif menghadirkan perpustakaan yang inklusif ini yang tidak hanya serius tapi juga sebagai perkuatan budaya. Terakhir kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh narasumber yang berkenan berbagi pengetahuan kita semua , moderator yang memandu jalan kegiatan kita pada hari ini. Kami juga mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh peserta dan tamu undangan yang hadir dalam kegiatan ini,” pungkas Najib.
Festival ini juga turut dihadiri oleh jajaran pejabat struktural, antara lain JFT Pratama Anis Mayangsari, Kepala Biro Humas MPR, Kepala Biro Pimpinan Sekretariat Jenderal DPR RI Mohammad Djazuli, Kepala Biro Pemberitaan Parlemen Indra Pahlevi, Inspektur I Asep Ahmad Saefulloh, Kepala Biro BKSAP serta Kepala Bagian Perpustakaan DPR RI Muhammad Yus Iqbal. (pun/aha)