Muslim Ayub Tegaskan Perlunya Pemerataan Layanan Dasar Lapas
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pemerataan fasilitas dasar di lembaga pemasyarakatan (Lapas) dinilai masih menjadi pekerjaan rumah besar dalam sistem pemasyarakatan Indonesia. Sorotan ini mencuat dalam Rapat Kerja Komisi XIII DPR RI bersama Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Silmy Karim, yang digelar di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (21/7/2025).
Anggota Komisi XIII DPR RI Muslim Ayub menyampaikan bahwa ketimpangan pelayanan kesehatan antar-lapas tidak bisa dibiarkan terus terjadi. Ia mencontohkan hasil kunjungan ke Lapas Cebongan, Yogyakarta, yang memiliki hingga tiga dokter untuk 400 penghuni, sangat kontras dengan kondisi di Sumatera Utara dan Aceh yang bahkan tidak memiliki satu pun tenaga medis di lapas dengan kapasitas serupa.
“Kita tidak mau adanya diskriminasi terhadap peluang-peluang yang diberikan kepada Lapas-Lapas yang ada di Indonesia. Saya melihat di Lapas Cebongan kemarin itu ada sampai tiga dokter diberikan dengan penghuni hanya sampai 400. Di Lapas kami, di dapil kami, Sumut dan Aceh itu enggak ada dokternya. Lapas yang sampai 500 orang enggak ada dokternya di situ,” kata legislator Dapil Aceh I itu.
Dalam rapat dengan agenda membahas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat APBN Tahun Anggaran 2024 Kementerian Imipas, Muslim menyampaikan perlu adanya perencanaan distribusi fasilitas dan sumber daya manusia yang lebih adil dan terukur bagi seluruh Lembaga Pemasyarakatan.
“Ini perlu (dibahas) ini. Bukan (membahas) masalah anggaran saja. Jadi kadang-kadang dokternya nggak ada bagaimana dengan penghuninya di situ? Ya mati terus orangnya. Kita lihat di Jawa (kapasitas) hanya berapa orang, dokternya sampai tiga,” lanjut Politisi Fraksi Partai NasDem itu.
Meski mengkritisi kesenjangan fasilitas antar wilayah, Muslim juga mengapresiasi tata kelola Lapas Cebongan di Yogyakarta yang menurutnya bisa menjadi contoh baik. Apresiasi serupa turut disampaikan oleh anggota Komisi XIII DPR RI Arisal Aziz. Ia memuji standar kebersihan dan ketertiban lapas tersebut.
“Kami berikan apresiasi kepada Lapas Sleman. Luar biasa. Mulai dari kebersihannya, ketertibannya, di dalam lapas itu saya lihat tidak ada ya bandingnya dengan lapas yang lain,” kata Arisal.
Sebelumnya, Komisi XIII telah melakukan kunjungan kerja spesifik ke Lapas Cebongan, Yogyakarta, guna melihat langsung kondisi dan pelayanan di lapas tersebut. Temuan dan masukan dari kunjungan tersebut menjadi bahan pembahasan dalam rapat bersama IMIPAS untuk mendorong pemerataan fasilitas yang layak di seluruh lapas Indonesia. (uc/rdn)