Nasim Khan Ingatkan Koperasi Merah Putih Jangan Hanya Jadi Sekadar Tempat Pinjam Uang

10-07-2025 / KOMISI VI

PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan mengingatkan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) agar program strategis nasional pembentukan Koperasi Desa Merah Putih tidak hanya menjadi sarana kredit konsumtif, melainkan mampu memperkuat ekonomi produktif masyarakat desa. Demikian hal ini disampaikannya dalam agenda Rapat Kerja Komisi VI DPR RI bersama Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (9/7/2025).

 

“Sekarang masyarakat kita hanya dibayangin koperasi desa, ujungnya apa? Pikiran ibu-ibu hanya untuk pinjam. Tapi bukan untuk pengembangan ekonomi,” ujar Nasim.

 

Dirinya menekankan koperasi seharusnya menjadi sokoguru perekonomian bangsa dengan menggerakkan sektor riil dan memberdayakan UMKM, bukan semata menjadi lembaga simpan pinjam.

 

“Padahal jelas, koperasi kita ini harus sinkron dengan program nasional. Apa saja? Termasuk pemberdayaan UMKM, digitalisasi koperasi, pembiayaan inklusif, peningkatan kapasitas, evaluasi monitoring kinerja, semuanya harus masuk,” tegas Politisi Fraksi PKB ini.

 

Dalam kesempatan itu, Nasim juga menyoroti realisasi Anggaran Belanja Tambahan (ABT) Kementerian Koperasi pada tahun 2025. Ia meminta agar ABT benar-benar dimanfaatkan untuk program-program produktif yang dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat, tidak berhenti pada pembentukan koperasi secara administratif.

 

“Kementerian koperasi ini punya ABT. Kira-kira ini berjalan nggak, Pak Menteri? Selain hanya untuk menciptakan koperasi desa merah putih. Jangan sampai nanti hidup tak mau mati enggak jadinya,” ujar Nasim.

 

Ia mengingatkan keberhasilan program koperasi akan menjadi catatan sejarah penting dalam pembangunan ekonomi kerakyatan, sekaligus menjaga amanah konstituen. “Komisi VI ini dipilih rakyat, bukan dipilih presiden. Kita ingin anggaran ini bermanfaat betul untuk rakyat. Jadi kita kawal bersama-sama supaya program strategis nasional ini naik kelas, tidak terus di kelas tiga,” pungkasnya. (um/rdn)

BERITA TERKAIT
Ida Fauziyah: BUMN Harus Punya Peta Jalan Konkret untuk Papua Barat Daya
26-07-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Sorong - Anggota Komisi VI DPR RI, Ida Fauziyah, menegaskan pentingnya peran aktif Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam...
44 Desa di Papua Barat Daya Masih Gelap: Listrik Belum Masuk, Pemerintah Harus Serius
26-07-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Sorong - Dalam kunjungan kerja reses ke Kota Sorong, Papua Barat Daya, Anggota Komisi VI DPR RI, Subardi menyoroti...
Perkuat Ekonomi Nasional, BUMN Harus Hadir Hingga Pelosok Negeri
26-07-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Firnando Ganinduto menegaskan bahwa peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sangat krusial...
Hilirisasi Mineral Tingkatkan Nilai Tambah
25-07-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Sorong - Kebijakan hilirisasi pada sumber daya alam berupa mineral akan memperkuat industri pengolahan di dalam negeri. Ada banyak...