Himmatul Aliyah Soroti Dominasi PTN dan Sertifikasi Dosen
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Himmatul Aliyah menyoroti masih kuatnya dominasi perguruan tinggi negeri (PTN) dalam proses penerimaan mahasiswa baru. Menurutnya, hal ini sering dikeluhkan oleh perguruan tinggi swasta (PTS) karena dapat mengurangi peluang mereka mendapatkan mahasiswa.
“Ada aspirasi dari PTS soal dominasi universitas negeri, terutama Universitas Terbuka dalam penerimaan mahasiswa baru,” ujar Himmatul dalam Rapat Kerja dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (2/7/2025).
Selain itu, Ia juga menyoroti permasalahan sertifikasi dosen yang hingga kini masih belum merata. Ia menyebut masih banyak dosen PTS yang belum tersertifikasi, terutama yang berstatus non-PNS.
“Dari 333.000 dosen, hampir 50 persen belum tersertifikasi, khususnya dosen non-PNS,” katanya.
Menurut Politisi Fraksi Partai Gerindra itu, proses sertifikasi dosen perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Ia mendorong agar syarat-syarat administrasi seperti pelatihan PEKERTI, sertifikat TOEFL, dan Tes Potensi Akademik bisa difasilitasi negara, karena selama ini dibebankan sepenuhnya kepada dosen.
“Selama ini dosen harus siapkan sendiri seperti PEKERTI, TOEFL, dan Tes Potensi Akademik,” jelasnya.
Ia juga menyoroti tingginya angka pengangguran dari lulusan perguruan tinggi. Himmatul berharap ada langkah konkret untuk meningkatkan keterhubungan antara dunia kampus dengan industri.
“Perlu integrasi perguruan tinggi dengan industri agar serapan lulusan lebih tinggi,” tegasnya.
Terakhir, Ia meminta agar pemerintah meningkatkan sosialisasi program beasiswa. Ia menilai masih banyak masyarakat yang belum mengetahui adanya Beasiswa Indonesia Maju maupun Beasiswa Garuda.
“Banyak masyarakat belum tahu soal Beasiswa Indonesia Maju dan Beasiswa Garuda,” pungkasnya. (gal/aha)