Tommy Kurniawan Soroti Ketidakjelasan Regulasi Kawasan Berikat, Desak Solusi Konkret dari Pemerintah

20-05-2025 / KOMISI XI

PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI, Tommy Kurniawan, menyoroti sejumlah persoalan dalam pengelolaan kawasan berikat yang dinilai masih menyisakan polemik dan kebingungan di kalangan pelaku usaha. Hal ini ia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Asosiasi Pengusaha Kawasan Berikat Cabang Jawa Timur Raya di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta.

 

"Ini seharusnya Bea Cukai kita panggil setelah ketemu mereka. Tapi dilalahnya Dirjen Bea Cukai baru kemarin rapat dengan kita. Sehingga pesan-pesan ini tidak tersampaikan dengan baik," ujarnya, Selasa (20/5/2025).

 

Ia mengaku masih bingung dengan kondisi di lapangan, terutama terkait ketatnya pengawasan yang tidak sejalan dengan banyaknya laporan kebocoran di kawasan berikat. Di sisi lain, pelaku usaha justru mengeluhkan sulitnya melakukan penjualan ke pasar domestik.

 

"Kalau saya mendengar pemaparan hari ini, penjualan ke lokal ini susah sekali. Tapi banyak yang justru dibekukan. Ini kan harus ada gambaran yang lebih komprehensif. Kalau temuan-temuan kasus tidak berimbang, nanti malah menimbulkan polemik baru," jelasnya.

 

Tommy juga menyoroti isu pemutusan hubungan kerja (PHK) yang meningkat di sektor kawasan berikat. Menurutnya, jika pelaku usaha tidak bisa bertahan karena ketatnya aturan atau minimnya solusi dari pemerintah, maka gelombang PHK bisa semakin meluas dan berdampak pada perekonomian nasional.

 

"Maka dari itu perlu ada solusi jangka pendek. Misalnya kalau permintaan ekspor lesu, bisa direlaksasi aturan penjualan ke dalam negeri, persentasenya ditambah agar perusahaan bisa survive," ucapnya.

 

Namun, Tommy juga mengingatkan bahwa kebijakan relaksasi tidak boleh menimbulkan ketimpangan. "Kalau perusahaan sejenis yang tidak mendapat fasilitas serupa, bagaimana? Ini harus ada titik tengah agar semua merasa diperlakukan adil," tegasnya.

 

Ia berharap isu ini bisa segera direspons oleh pemerintah dengan kebijakan yang adil dan solutif, untuk menjaga keberlangsungan industri, menekan angka PHK, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. (we/aha)

BERITA TERKAIT
Konflik Israel-Iran Mengguncang Ekonomi Global, Komisi XI Desak Pemerintah Siapkan Skenario Krisis
26-06-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta — Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, M. Hanif Dhakiri, mengingatkan pemerintah untuk tidak meremehkan dampak ekonomi dari...
Pemerintah Harus Siapkan Langkah Terukur Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel
18-06-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI, Charles Meikyansah menyoroti dampak yang berpotensi terjadi akibat memanasnya konflik antara Iran...
Puteri Komarudin Dukung Penurunan Suku Bunga Acuan
05-06-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Bali - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) pada 20-21 Mei 2025 memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atauBI-Ratemenjadi...
Paket Stimulus Ekonomi Berpotensi Dorong Ekonomi Kerakyatan
04-06-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI, Charles Meikyansah, menilai kebijakan Pemerintah dalam menggulirkan Paket Stimulus Ekonomi senilai Rp24,44...