PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi III DPR RI memberikan apresiasi kepada Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) atas upaya maksimal dalam memberantas kejahatan narkoba. Hal ini disampaikan Anggota Komisi III DPR RI Dewi Juliani saat membacakan salah satu kesimpulan rapat kerja Komisi III dengan Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (5/5/2025)

Legislator Fraksi PDI-Perjuangan itu menekankan pentingnya kolaborasi BNN RI dengan berbagai Kementerian/Lembaga terkait, serta kerja sama internasional dalam operasi pengungkapan kasus kejahatan narkoba. Ia juga menyoroti perlunya pengawasan yang ketat di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) untuk mencegah peredaran narkoba dari dalam.

"Komisi III DPR RI mendukung penuh penguatan upaya pemberantasan dan pencegahan penyelundupan narkoba di jalur laut dan perbatasan antar negara," ujar Dewi Juliani.

Ia menambahkan bahwa optimalisasi peran serta masyarakat di kawasan rawan peredaran gelap narkoba, serta intensifikasi operasi gabungan dengan berbagai instansi, sangatlah krusial.

Legislatif daerah pemilihan Riau I itu juga menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan barang bukti hasil pengungkapan kasus. Ia mendukung koordinasi antara BNN RI dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) terkait pemanfaatan aset hasil sitaan dari jaringan sindikat narkotika.

"Optimalisasi kerja Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dalam memperkuat ketahanan masyarakat melalui program Desa Bersinar dan fasilitasi gerakan anti narkoba kepada satuan pendidikan, serta kepada berbagai komponen masyarakat lainnya, harus terus ditingkatkan," tegasnya.

Lebih lanjut, Komisi III DPR RI mendukung BNN RI untuk memprioritaskan pendekatan rehabilitatif bagi pecandu, penyalahguna, dan korban penyalahgunaan narkotika. Hal ini dipandang sebagai langkah penting dalam upaya penanggulangan masalah narkoba secara komprehensif. (rnm/rdn)