Ramadan Ngantor: Harmoni Ibadah dan Profesionalisme di Parlemen
PARLEMENTARIA, Jakarta – Bulan suci Ramadan selalu menjadi momentum istimewa bagi umat Muslim untuk meningkatkan ibadah sekaligus mempererat kebersamaan. Di lingkungan parlemen, semangat ini diwujudkan dalam acara "Ramadan Ngantor", sebuah inisiatif Biro Pemberitaan Parlemen yang berlangsung di Gedung Nusantara 4 (Pustakaloka), Komplek MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Acara ini melibatkan berbagai unsur di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR RI, seperti pegawai TVR Parlemen, bagian Metaksosam, Penerbitan, serta pengurus Korpri, UPZ, dan DKM Baiturahman. Dengan nuansa religius yang kuat, kegiatan ini dirancang untuk memberikan keseimbangan antara ibadah dan profesionalisme, sehingga pegawai tetap produktif sembari mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Nuansa Religius di Tengah Kesibukan Parlemen
Acara dimulai dengan penampilan nasyid yang menghangatkan suasana, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Momen spesial juga hadir melalui penampilan pemenang kultum dan adzan, yang memberikan inspirasi bagi peserta untuk lebih mendalami ilmu agama.
Sholat Ashar berjamaah menjadi titik temu spiritual yang mempererat kebersamaan. Setelah itu, kajian agama oleh Ustaz Hilman Fauzi membahas tentang keutamaan mengejar pahala di bulan Ramadhan, mengingatkan bahwa bulan ini adalah kesempatan terbaik untuk meningkatkan ketakwaan dan amal kebaikan.
Pesan Ketua Komisi II DPR: Takwa dalam Ibadah dan Pekerjaan
Ketua Komisi II DPR RI, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda, turut hadir dan memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya keseimbangan antara ibadah dan pekerjaan.
"Takwa bukan hanya tentang ibadah ritual, tetapi juga bagaimana kita menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan penuh keikhlasan dan kejujuran," ujarnya.
Ia juga menyoroti peran Biro Pemberitaan Parlemen dan TVR Parlemen dalam meningkatkan transparansi DPR RI. Menurutnya, keterbukaan dalam pemberitaan menjadi bentuk nyata dari nilai-nilai ketakwaan yang diwujudkan dalam pekerjaan.
Sekjen DPR RI: Ramadhan, Waktu untuk Produktivitas dan Kebersamaan
Sekretaris Jenderal DPR RI, Indra Iskandar, menegaskan bahwa Ramadan bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga kesempatan untuk memperkuat disiplin, kejujuran, dan keikhlasan dalam bekerja.
"Ketakwaan menjadikan kita lebih jujur, disiplin, dan ikhlas. Jika pekerjaan kita diniatkan sebagai ibadah, maka setiap usaha yang kita lakukan akan bernilai pahala," kata Indra.
Ia juga mengajak seluruh peserta untuk menjadikan Ramadhan sebagai ajang mempererat silaturahmi dan solidaritas, bukan hanya di bulan suci ini tetapi dalam keseharian.
Santunan Anak Yatim dan Kebersamaan dalam Berbuka Puasa
Sebagai wujud kepedulian sosial, acara ini juga diisi dengan santunan kepada 100 anak yatim piatu dan dhuafa. Mereka menerima paket sembako dan bantuan finansial, simbol kepedulian pegawai parlemen terhadap sesama.
Setelah itu, peserta menikmati kebersamaan dalam berbuka puasa bersama, sholat Maghrib berjamaah, makan malam, serta sholat Isya dan Tarawih. Sebagai penutup, tadarus Al-Qur’an dipandu oleh mentor dari DKM Baiturahman Setjen DPR, memperkuat suasana religius acara.
“Ramadhan Ngantor" bukan sekadar acara seremonial, tetapi menjadi refleksi nilai-nilai spiritual yang diterapkan dalam dunia kerja. Pegawai di lingkungan DPR RI diingatkan bahwa kesuksesan profesional tidak harus mengorbankan ibadah, dan sebaliknya, ibadah yang kuat dapat memperkuat kualitas kerja yang amanah dan profesional.
Semoga semangat Ramadhan ini terus berlanjut, menjadikan setiap individu lebih baik dalam ibadah, pekerjaan, dan kepedulian terhadap sesama. (ssb/rdn)