Penandatanganan MoU dengan ITTS Upaya Transformasi Digital dan Penguatan Keamanan Siber di Setjen DPR RI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Sekretariat Jenderal DPR RI (Setjen) melalui Pusat Teknologi Informasi (Pustekinfo) menandatangi nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Institut Teknologi Tangerang Selatan (ITTS) di ruang Abdul Muis, DPR RI, Senayan, Jakarta (25/11/2024). Membuka agenda tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar menegaskan pentingnya transformasi digital sebagai langkah strategis untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang aman.
Maka dari itu, dirinya mendukung penuh upaya Setjen DPR RI untuk memperkuat infrastruktur teknologi informasi demi meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan aksesibilitas publik terhadap informasi di lingkungan Setjen DPR RI dan DPR RI.
"Transformasi digital merupakan elemen kunci untuk mendukung akuntabilitas dan keterbukaan informasi publik," ujarnya.
Ia pun menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi informasi di lingkungan Setjen DPR RI dan DPR RI. Tidak hanya berperan sebagai alat pendukung operasional, ia menyampaikan teknologi informasi bisa berkontribusi sebagai penggerak utama dalam proses pengambilan keputusan dan penyediaan layanan kepada masyarakat.
Kolaborasi dengan Akademisi dan Peningkatan Literasi Publik
Indra pun mendukung penuh kolaborasi antara Setjen DPR RI dan institusi pendidikan tinggi, seperti ITTS, untuk membangun ekosistem digital dalam instansi pemerintahan. "Kolaborasi dengan akademisi dapat membantu DPR RI mengembangkan sistem informasi dan analitik berbasis kecerdasan buatan," jelasnya.
Ia pun juga menekankan pentingnya peningkatan literasi digital publik agar masyarakat lebih memahami proses legislasi dan akses terhadap dokumen resmi DPR. "Kami berupaya agar publik dapat dengan mudah mengakses informasi, seperti catatan rapat dan rancangan undang-undang, melalui platform digital," imbuhnya.
Kembali menegaskan, dirinya mengingatkan soal ancaman keamanan siber yang semakin marak, termasuk serangan terhadap situs resmi DPR. Langkah konkret ini, tegasnya, akan memperkuat sistem keamanan digital DPR, baik melalui pengembangan infrastruktur maupun peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
"Keamanan siber menjadi prioritas kami. Selain sistem teknologi yang kuat, diperlukan pelatihan bagi staf untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan dalam menjaga keamanan data," tegas Indra.
Transformasi Masa Depan DPR RI
Menutup pidatonya, Indra optimistis terhadap upaya transformasi digital DPR RI demi menciptakan parlemen modern yang aspiratif dan responsif. Oleh karena itu, ia mendukung teknologi harus dimanfaatkan untuk menyederhanakan pekerjaan rutin, sehingga energi dan waktu dapat dialokasikan untuk penugasan strategis yang berdampak besar pada masyarakat.
Baginya, usaha-usaha ini akan membawa DPR RI menjadi institusi yang terpercaya, dan relevan dengan kebutuhan zaman. "DPR terus bergerak menuju masa depan yang lebih digital dan inklusif. Kami percaya transformasi ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi kerja, tetapi juga memperkuat hubungan antara parlemen dan rakyat," pungkasnya. (ums/rdn)