Tingkatkan Potensi Pendapatan Sumsel, Darmadi Durianto Dorong Sinergi Inalum dan Bukit Asam
PARLEMENTARIA, Palembang - Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto menyoroti pentingnya sinergi antar-Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai kunci peningkatan nilai dan efisiensi, terutama di wilayah-wilayah provinsi. Pernyataan ini disampaikan dalam agenda Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI ke Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Senin (23/5/2025).
“Kita ingin mendengar langsung bagaimana potensi sinergi antara Inalum dan Bukit Asam bisa diwujudkan. Industri aluminium itu sangat membutuhkan listrik dalam jumlah besar, dan seharusnya listrik ini bisa dipasok oleh Bukit Asam melalui PLTU,” ujar Darmadi kepada Parlementaria.
Dirinya menekankan perlu dibangun potensi kerja sama antara dua BUMN ini. Walaupun secara sektor berbeda, ia mengingatkan perlu saling mendukung untuk menciptakan nilai tambah, terutama dalam konteks pembangunan dan pemerataan ekonomi daerah.
“Sinergi antar-BUMN, khususnya di daerah, bisa akan menciptakan nilai yang jauh lebih besar. Tidak hanya dalam efisiensi energi dan operasional, tetapi juga dari sisi peningkatan ekonomi lokal,” imbuhnya.
Di sisi lain, ia juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini masih terdapat kendala signifikan dalam implementasi sinergi antar-BUMN. Salah satunya, paparnya, adalah persoalan ego sektoral yang mengakar kuat di antara perusahaan-perusahaan plat merah.
“Sudah lama digaungkan, tapi kenyataannya banyak BUMN yang belum melaksanakan sinergi secara optimal. Ego antarperusahaan, apalagi yang sejenis, justru membuat mereka saling bersaing, bukan bekerja sama,” ujarnya.
Darmadi mencontohkan bahwa untuk BUMN dengan sektor yang homogen, tantangan sinergi justru lebih kompleks dan rumit. Sedangkan, jelasnya, untuk Inalum dan Bukit Asam yang bergerak di sektor berbeda, aluminium dan batu bara, potensi sinergi justru seharusnya lebih mudah direalisasikan.
Darmadi menegaskan, tugas menciptakan sinergi BUMN adalah tanggung jawab bersama antara Kementerian BUMN dan manajemen perusahaan itu sendiri, demi memaksimalkan nilai ekonomi dan mempercepat transformasi perusahaan negara.
Terakhir, menanggapi stagnasi pertumbuhan ekonomi nasional pada awal tahun 2025, dirinya juga menggarisbawahi pentingnya peran BUMN dalam mendukung stabilitas dan pemulihan ekonomi pascapandemi. “BUMN tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Dalam kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, sinergi dan efisiensi adalah kebutuhan mendesak,” pungkas Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu. (um/rdn)