BRICS Harus Perkuat Komitmen terhadap Kesehatan Global
PARLEMENTARIA, Jakarta - Indonesia mendorong BRICS untuk memperkuat komitmennya terhadap keamanan kesehatan global melalui pengembangan kapasitas, pembagian sumber daya medis, dan menciptakan akses yang setara terhadap vaksin, khususnya di negara-negara berkembang. Hal tersebut disampaikan Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera dalam pidatonya pada 1st Working Session dengan tema BRICS Interparliamentary Alliance for Global Health, di Brasilia, Brazil, Rabu (4/6/2025) setempat.
Sesi ini merupakan rangkaian Sidang ke-11 Forum Parlemen Negara-Negara Anggota BRICS. “Penting bagi BRICS untuk mengambil peran utama dalam membentuk tata kelola kesehatan global agar lebih inklusif, responsif, dan reflektif. Apalagi saat ini Amerika Serikat menarik diri dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),” ujar Mardani melalui rilis yang disampaikan kepada Parlementaria di Jakarta, Jumat (6/6/2025).
Ia beranggapan, kerja sama global di bidang kesehatan (Global Health Cooperation) merupakan upaya yang sangat penting unotuk melindungi penduduk dunia dari resiko penyakit menular yang penyebarannya sangat cepat. “Di dunia kita yang saling terhubung, wabah penyakit di mana saja dapat dengan cepat meningkat menjadi krisis global, seperti yang pernah ditunjukkan oleh pandemi COVID-19 lalu,” ujar Mardani.
Global Health Cooperation dapat menjadi solusi atas kesenjangan kesehatan, memperkuat sistem perawatan kesehatan, dan mendorong akses yang adil terhadap sumber daya perawatan kesehatan. Dimana, terangnya, semua negara dapat berkontribusi untuk mencapai cakupan kesehatan universal dan tujuan pembangunan berkelanjutan yang lebih luas.
Politisi PKS ini menyambut baik usulan BRICS (di bawah kepemimpinan Brazil). Satu di antaranya adalah membangun kemitraan global yang fokus pada populasi rentan demi mengeleminasi socially determined diseases (SDDs) dan neglected tropical diseases (NTDs).
“Pengeleminasian SDDs dan NTDs dapat membantu mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, khususnya Tujuan 1 (tanpa kemiskinan), Tujuan 2 (tanpa kelaparan), Tujuan 6 (air bersih dan sanitasi), Tujuan 10 (mengurangi kesenjangan), serta mengatasi perubahan iklim,” tandas Mardani. (bia/um)