Wakil Ketua DPR Edukasi Mahasiswa Lewat Simulasi Legislasi
PARLEMENTARIA, Bandung - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, turut hadir dan memberikan sambutan dalam kegiatan Parlemen Kampus yang diselenggarakan di Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, sebagai bagian dari upaya DPR RI dalam mendekatkan proses legislasi kepada generasi muda.
Dalam kesempatan tersebut, Cucun menegaskan bahwa Parlemen Kampus merupakan program yang sangat bermanfaat dalam membangun pemahaman mahasiswa terhadap proses legislasi dan penganggaran negara. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya ajang kunjungan atau tur ke Gedung DPR, tetapi lebih dari itu, menjadi wahana edukasi dan simulasi nyata bagaimana parlemen bekerja.
"Kami tidak hanya menunggu teman-teman mahasiswa datang ke DPR. Tapi kami yang turun langsung ke kampus-kampus, seperti di Unpad ini, untuk menunjukkan bagaimana produk hukum dibentuk, baik dari sisi legislasi maupun budgeting yang menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Cucun usai sambutan kegiatan Parlemen Kampus di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/4/2025).
Dalam Parlemen Kampus ini, mahasiswa dilibatkan dalam simulasi lengkap proses pembentukan Undang-Undang, mulai dari penyusunan draft RUU, pembahasan apakah bersifat inisiatif baru atau revisi, hingga pengelompokan mahasiswa ke dalam komisi-komisi dan fraksi-fraksi layaknya parlemen sungguhan. Simulasi ini dirancang oleh tim dari Biro Protokolan DPR RI agar mahasiswa bisa merasakan langsung dinamika dan kompleksitas pembahasan kebijakan publik.
"Tujuannya agar mahasiswa bisa merasakan ‘feel’-nya menjadi anggota DPR. Jadi mereka tidak hanya mendengar atau membaca di media sosial, tapi benar-benar mengalami bahwa proses pengambilan keputusan itu tidak sederhana," jelasnya.
Cucun juga menekankan bahwa dalam proses legislasi, DPR selalu melibatkan para ahli, menyerap aspirasi dari berbagai pihak, serta mengandalkan kajian akademik yang mendalam. Kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan lainnya sangat penting agar regulasi yang dihasilkan benar-benar relevan dan tepat sasaran.
"Kami ingin mahasiswa paham bahwa membuat undang-undang itu tidak bisa semena-mena. Harus ada dasar ilmiah, harus mendengar para ahli, dan mengajak semua stakeholder terlibat. DPR juga punya kemampuan untuk merajut semua aspirasi dari dunia kampus maupun dunia usaha," pungkasnya.
Kegiatan Parlemen Kampus ini mendapat sambutan positif dari civitas akademika Unpad dan diharapkan bisa menjadi agenda rutin di berbagai universitas lainnya sebagai bagian dari pendidikan politik yang sehat dan membangun. (gys/aha)